SKRIPSI IAT
Serangga dalam Al Qur'an (Kajian atas Tafsir Al Azhar)
Serangga lebih sering dilihat manusia sebagai organisme yang merugikan. Serangga digolongkan menjadi hama ketika keberadaannya mengganggu manusia, baik dari segi ekonomi, kesehatan, estetika, kenyamanan, dan lainnya. Meski dikenal sebagai perusak, namun serangga disebut dalam Al-Qur’an. Kata serangga sendiri tidak disebutkan secara langsung, tetapi ada delapan spesies serangga yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an. Penyebutan serangga dalam al-Qur’an tersebut pasti memiliki suatu alasan. Dengan mendalami keistimewaan serangga yang disebutkan dalam Al-Qur’an, maka dapat ditemukan hikmah dari penciptaan serangga tersebut. Oleh karenanya para mufasir berusaha menafsirkan ayat-ayat tentang serangga untuk menggali manfaat seranga tersebut. Salah satu mufasir yang menafsirkan ayat-ayat serangga dalam Al-Qur’an adalah Hamka dengan kitab tafsirnya yang berjudul tafsir Al-Azhar. Berdasarkan pemikiran di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apa saja ayat-ayat mengenai serangga dalam Al-Qur’an, 2. Bagaimana keistimewaan serangga-serangga yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Dengan tujuan untuk mengetahui penafsiran saintifik beberapa ayat tentang serangga dalam kajian Tafsir Al-Azhar serta memahami keistimewaan serangga-serangga yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pembaca memahami korelasi ilmu sains dan tafsir perihal serangga dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tafsir ilmi. Adapun jenis penelitian ini menggunakan penelitian pustaka (library research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumen atau arsip. Analisis datanya menggunakan model analisis dari Miles dan Huberman. Setelah penulis mengkaji tafsir Al-Azhar terhadap ayat-ayat tentang serangga, ternyata Hamka dalam menafsirkan ayat-ayat tentang serangga kurang menonjolkan sisi ilmiah, sehingga untuk mengetahui secara detail segi ilmiahnya perlu menggunakan referensi penunjang lainnya. Dengan mendalami kajian Al Qur’an khususnya ayat-ayat tentang serangga menggunakan pengetahuan ilmiah, penulis menemukan banyak keistimewaan serangga-serangga tersebut yang baru ditemukan ilmuwan modern sekarang ini. Dengan mengetahui keistimewaan serangga-serangga dalam Al-Qur’an, dapatlah diambil hikmah penyebutannya berdasarkan perilaku serangga itu sendiri maupun karakteristik fisik yang baru ditemukan oleh ilmuwan modern sekarang ini.
23SK2331085.00 | SK IAT 23.085 RIA s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain