TESIS PAI
Implementasi Pembiasaan Membaca Asmaul Husna dalam Membina Emotional Quotient dan Spiritual Quotient Siswa Kelas XI di SMK Islam Al Khoiriyah Petarukan
Kenakalan remaja di kalangan pelajar kini tidak bisa terelakkanlagi, bahkan tidak jarang sampai melanggar norma agama. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami krisis kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang mengakibatkan tingkat emosi kurang stabil, hati tidak tenang, sehingga rentan terhadap perilaku yang tidak baik. Demikian halnya di SMK Islam Al Khoiriyah Petarukan juga tidak bisa dilepaskan dari adanya permasalahan tersebut. Inilah yang mendasari adanya kegiatan pembiasaan membaca Asmaul Husna di SMK Islam Al Khoiriyah untuk membina kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembiasaan membaca Asmaul Husna dalam membina emotional quotient dan spiritual quotient siswa.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, Guru PAI, Guru BK dan siswa kelas XI SMK Islam Al Khoiriyah serta observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang implementasi pembiasaan membaca Asmaul Husna dalam membina emotional quotient dan spiritual quotient siswa. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan triangulasi data, yaitu data-data tentang implementasi pembiasaan membaca Asmaul Husna dalam membina kecerdasan emosional dan spiritual siswa yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan seleksi, koding dan penafsiran agar memiliki makna dan dilakukan verifikasi.
Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu, (1)pembiasaan membaca Asmaul Husna dalam membina emotional quotient dan spiritual quotient siswa penting dilakukan sebab adanya perilaku siswa yang kurang baik, seperti tidak disiplin, membolos bahkan ada kasus pemalakan dan sebagai bentuk implementasi.Undang-undangSisdiknas dan kebijakan pemerintah.(2) Pembiasaan membaca Asmaul Husna dalam membina emotional quotient dan spiritual quotient siswa dilakukan setiap hari sebelum dimulai pelajaran jam pertama, yaitu pada pukul 07.00-07.30 WIB yang diikuti seluruh siswa. Implikasi dari kegiatan tersebut diantaranya, siswa lebih siap mengikuti pembelajaran, siswa memiliki sikap empati yang bagus, siswa memiliki ketenangan batin dan mampu mengelola emosi, dan siswa memiliki motivasi diri yang kuat.
23TS2352107.00 | TS P.PAI 23.107 HER i | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain