SKRIPSI TADRIS MATEMATIKA
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Anak Berkebutuhan Khusus dalam Pembelajaran Matematika Inklusi di SLB Negeri Batang
Proses berpikir yang dilakukan ABK tentu akan berbeda dengan anak normal pada umumnya, Kemampuan berpikir itu sendiri yang paling rendah adalah mengingat, misalnya mengingat fakta-fakta dasar ataupun rumus-rumus matematika. Kemampuan berpikir kritis siswa berkebutuhan khusus masih dibawah rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari cara menghitung siswa masih kesusahan, berkomunikasi serta cara menyampaikan gagasan juga masih kesusahan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Bagaimana penerapan pembelajaran matematika inklusi di SLB Negeri Batang? 2) Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa berkebutuhan khusus dalam pembelajaran matematika inklusi? 3) Apa saja kendala dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa berkebutuhan khusus dalam pembelajaran matematika?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan pembelajaran matematika inklusi, untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dan untuk mengetahui kendala dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitian kualitatif ini digunakan dengan menerapkan instrumen observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian yang digunakan untuk penelitian yaitu guru matematika dan 5 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Persentase rata-rata ketercapaian indikator yang terlaksana adalah 82,6 %, hanya ada 4 indikator yang belum terlaksana hal ini menunjukkan bahwa masuk dalam kategori baik 2) Kemampuan berpikir kritis Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri Batang rata-rata 61,8% termasuk dalam kategori sedang. Ada beberapa indikator yang belum maksimal yaitu indikator Evaluasi (dapat menuliskan penyelesaian soal). Dalam penerapannya proses ini memang belum nampak karena untuk menuliskan/menyampaikan gagasan saja siswa masih kesusahan. 3) Kendala dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu siswa berkebutuhan khusus kebanyakan memiliki cara berpikir yang lebih pendek apalagi dalam menyimpulkan materi dalam pembelajaran, mereka juga kesusahan dalam mengungkapkan suatu gagasan, lambat dalam belajar dan kurang fokus dalam menerima pelajaran.
23SK2326169.00 | SK TM 23.169 EVA a | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain