SKRIPSI TADRIS MATEMATIKA
Implementasi Learning Cycle Berbasis Pengajuan Masalah Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik MAN Pekalongan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang baiknya kemampuan komunikasi peserta didik dalam pembelajaran matematika di MAN Pekalongan. Hal-hal yang menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam pembelajaran yaitu : (1) ketika menemui soal cerita peserta didik masih bingung memahaminya dan menyelesaikannya karena kesulitan dalam membuat model matematika dari soal cerita yang disajikan; (2) kurangnya kepercayaan diri dari peserta didik untuk mengomunikasikan gagasannya dan masih ragu-ragu dalam mengemukakan jawaban dari pertanyaan guru; (3) peserta didik belum bisa mengomunikasikan pendapat atau ide dengan baik, sering kurang terstuktur sehingga sulit untuk dipahami oleh guru ataupun temannya. Selain itu, ditemukan juga bahwa dalam pembelajaran di sekolah tersebut belum mengindikasikan diterapkannya model pembelajaran Learning Cycle. Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Implementasi Learning Cycle Berbasis Pengajuan Masalah Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik Kelas XI MAN Pekalongan”.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan model learning cycle berbasis pengajuan masalah di kelas XI MAN Pekalongan dan menganalisis efektivitas model learning cycle berbasis pengajuan masalah efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas XI MAN Pekalongan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu eksperimen semu atau quasi experiment design dengan dibagi dua kelompok, 26 peserta didik dari kelas XI MIPS 4 dan 26 peserta didik dari kelas XI Agama. Metode analisis data yang digunakan berupa Teknik Uji Independent Sample t test dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 25. Teknik Pengumpulan data berupa pre-test, post-test, dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematis yang diujikan dengan uji hipotesis didapatkan hasil sig.(2-tailed) kurang dari 0,05 maka H_0 ditolak. Dengan demikian maka H_a diterima yang artinya pada taraf kepercayaan 95% dapat dikatakan bahwa terdapat keefektifan pada pelaksanaan model learning cycle berbasis pengajuan masalah dengan peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional. Adapun untuk uji T ini menunjukkan keefektifan model learning cycle berbasis pengajuan masalah berdasarkan hasil rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Berdasarkan hal tersebut dapat diambil keputusan bahwa model learning cycle berbasis pengajuan masalah efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas XI MAN Pekalongan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan inovasi baru dengan mengembangkan perangkat LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sendiri ataupun perangkat lain yang mendukung proses pembelajaran model learning cycle.
23SK2326168.00 | SK TM 23.168 MAU i | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain