SKRIPSI BPI
Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Untuk Mencegah Stunting Sejak Dini diKUA Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan
Kekurangan gizi merupakan salah satu masalah yang cukup berat di Indonesia. Masyarakat memahami pola makan gizi seimbang yang disebabkan tidak cukup makan dalam jangka waktu yang lama serta yang dikonsumsi tidak cukup bergizi, pola asuh anak serta perilaku hidup dan sehat, namun belum maksimal dalam mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masih banyak terjadi permasalahan gizi terutama stunting. KUA Kecamatan Siwalan merupakan lembaga yang telah aktif melaksanakan bimbingan pranikah yang terletak di Jln. Raya Siwalan No. 16 Desa Siwalan. Bimbingan pranikah merupakan sesuatu layanan bimbingan khusus yang dioperasikan oleh pihak KUA kepada calon pengantin sebelum menikah. Tujuan bimbingan pranikah adalah untuk meminimalisir angka perceraian, mencegah pernikahan dini dan upaya membina keluarga sakinah. Penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana masalah stunting di Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Bagaimana pelaksanaan bimbingan pranikah untuk mencegah stunting sejak dini di Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Bagaimana manfaat yang diperoleh calon pengantin dari pelaksanaan bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Dalam memahami persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field research). Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian KUA Kecamatan Siwalan sedangkan objek penelitian calon pengantin yang mengikuti bimbingan pranikah untuk mencegah stunting sejak dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan stunting di Kecamatan Siwalan cukup tinggi tetapi masih terkendali. Kebijakan percepatan penurunan stunting sudah mumpuni baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten bahkan sampai tingkat kecamatan. Namun dalam penerapannya mengalami kesalahan meliputi: pola asuh, pemenuhan gizi dan status ekonomi. Dengan adanya program dari BKKN meliputi: BIAN (bulan imunisasi nasional) salah satu tujunnya untuk mengurangi penurunan daya tahan tubuh anak dengan menyelaraskan kegiatan vaksinasi tambahan campak rubela. Sedangkan Pelaksanaan bimbingan pranikah pada kedua calon pengantin terdapat dua tahapan, tahapan yang pertama sebagai berikut: pendataan, perencanaan, serta evaluasi. Sedangkan tahapan yang kedua tahapan pelaksanaan bimbingan pranikah sebagai berikut: subjek, objek, materi, metode dan teknik, serta media. Bahwa program bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Siwalan hanya di evaluasi terlaksananya bimbingan, sedangkan evaluasi hasil belum terlaksana. Adapun faktor yang mendukung terlaksananya bimbingan yaitu pembimbing yang mumpuni serta peserta tertib. Sedangkan faktor menghambatnya yaitu keterbatasan waktu, minimnya tenanga pembimbing serta tingkat pendidikan berbeda.
23SK2335053.00 | SK BPI 23.053 IND p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain