SKRIPSI IAT
Tikrar Ayat Kiamat dalam Al-Qur'an (Kajian Qur'an Surat Al Infitar)
Latar belakang masalah penelitian ini bahwa banyak orang yang menyepelekan hari kiamat dan menjalani kehidupan semaunya saja, tanpa memperdulikan hukum islam yang berlaku. Banyak kalangan masyarakat modern tidak mengindahkan pesan dalam Q.S Al-Infit{a>r mengenai hari kiamat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perilaku manusia yang tidak sesuai dengan hukum islam, terutamanya di media sosial. Padahal, Kiamat merupakan salah satu bahasan yang selalu up-to date karena tidak seorangpun tahu kapan itu terjadi. Rumusan masalah yang diungkap adalah Apa saja bentuk tikra>r ayat kiamat dalam Q.S Al-Infit{a>r dan Bagaimana makna tikra>r ayat kiamat Q.S Al-Infit{a>r. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kepustakaan (library research) yang menghimpun referensi-refensi terkait tema penelitian. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bahasa, sedangkan metode tafsir tah|lily (analisis) digunakan untuk analisis, yang berusaha mencari bentuk dan makna tikra>r dalam Q.S. Al-Infit{a>r dengan menganalisis pengertian umum kosakata ayat, kaidah tikra>r, asbabun nuzul dan munasabah ayat. Penulis mengumpulkan data yang akan dipergunakan dalam penyusunan penelitian ini dengan teknik dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan: Tikra>r ayat kiamat dalam Q.S Al Infit{a>r terdapat dalam ayat ke-17 dan 18 dengan bentuk tikra>r lafzi, yakni tikra>r makna dan lafadnya yang termasuk salah satu bentuk tikra>r yang berulang redaksinya dengan redaksi yang hampir sama dan disebutkan secara berurutan. Tikra>r pada ayat ke-17 dan 18 dalam Q.S Al-Infit{a>r bermakna sebagai pengagungan akan hari kiamat. Makna ini didapat dengan penerapan kaidah ke-7 yakni apabila suatu ketetapan dan jawaban berkumpul dalam satu lafad maka pengulangannya bertujuan untuk mengagungkan suatu hal. Ma< istifham pada awal ayat ke-17 menjadi menjadi ketetapan (mubtada), dan رىْدَا menjadi jawaban (khabar). Huruf kaf pada kata َىكٰرْدَا merupakan dhomir muttasil yang berkedudukan sebagai maf’ul bih. Adapun kalimat اَم مَا dari terdiri yang اَدْرى lafaz dari kedua ul’maf merupakan يَوْمُ الدِّيْنِۗ sebagai mubtada dan ِنْيِّالد ُمْوَي sebagai khabar. Begitu pula pada susunan pada ayat yang diulang, ayat 18. Pengagungan ini merujuk pada ketidakmampuan manusia untuk mengimajinasikan gambaran dan suasana hari kiamat. Kiamat dikatakan sangat agung karena pada hari itu terjadi huru hara yang begitu hebat, yang meskipun telah banyak digambarkan di al Qur’an tetapi tetap tidak bisa dibayangkan oleh pikiran manusia. Selain sebagai pengangungan, tikrar ayat ini juga sebagai ancaman dan peringatan bagi manusia. Penyampaian tentang hari kiamat pada ayat ke-18 mengesankan bahwa Allah mengingatkan mereka kelalaian manusia akan hari kiamat yang akan segera terjadi. Ayat ini seakan melemahkan orang-orang yang ingkar sehingga terjadi penyesalan dalam diri mereka. Oleh karenanya, jangan sampai seorang hamba lalai dan tidak mempersiapkan diri dengan datangnya hari kiamat ini. Pengulangan terhadap ayat kiamat dalam Q.S Al Infit{a>r ini seharusnya dijadikan motivasi untuk senantiasa mempersiapkan dan memperbaiki diri. Serta, menjadikan manusia sebagai hamba Allah yang beriman untuk memperhatikan kehidupan di dunia supaya tetap dalam koridor hukum islam dan tidak berputus asa akan pengampunan dari Allah karena setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari kiamat
23SK2331073.00 | SK IAT 23.073 AFN t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain