SKRIPSI IAT
Tradisi Ngaji Pathok di Kalangan santri Pondok Pesantren Raudlotul Huffadh Al-Malikiyah Banyurip Kota Pekalongan (Studi Living Qur'an)
Penelitian ini membahas mengenai motivasi praktik dan resepsi tradisi ngaji pathok di kalangan santri Pondok Pesantren Raudlatul Huffadh Al Malikiyah Banyurip Kota Pekalongan, praktik tersebut dilatar belakangi adanya pemahaman dan berbagai pendapat yang berbeda dari para ulama terdahulu atau masa sekarang tetapi di Indonesia khusunya di kota Pekalongan tradisi tersebut sudah menjadi kebiasaan oleh masyarakat setempat yang dilakukan oleh para santri peneliti mencoba menggali bentuk resepsi (penerimaan) dan memahami tradisi tersebut. keunikannya tradisi ini dilakukan oleh bebrapa kalangan elemen masyarakat tertentu saja serta santri tahfidz yang sedang menghafalkan Al-Qur’an disisi lain dituntut menjalankan kewajiban di pesantren serta menuntaskan tradisi yang diminta oleh masyarakat, sehingga dalam penelitian ini focus pada berbagai kalangan pelaku yang berkaitan dengan tradisi ngaji pathok, sehingga nantinya penelitian ini diharapkan mengetahui motivasi praktik tradisi ngaji pathok dan resepsi tradisi ngaji pathok Sehingga melalui penelitian ini akan diketahui motivasi yang dibangun oleh para pelaku tradisi dalam meresapi makna yang ada dalam tradisi ngaji pathok. Penulis menggunakan metode kualitatif serta field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif. Selain itu, untuk menjawab rumusan masalah diatas, dengan melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada masyarakat yang meminta, pengasuh maupun Santri Pondok Pesantren Raudlotul Huffadh al-Malikiyah Banyurip kota Pekalongan. Hasil temuan lapangan tersebut kemudian dianalisis dan dideskripsikan dalam penelitian ini. Adapun hasil dari penelitian ini, yaitu dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu motivasi Instrinsik dalam tradisi Ngaji Pathok berasal dari masyarakat yang meminta tradisi ngaji pathok, sedamgkan para santri dari motivasi belajar untuk mengembangkan potensi, adanya motivasi meraih cita-cita santri sebagai hafidz Al-Qur’an dan motivasi untuk saling tolong menolong yang menjadi kebutuhan bagi mahluk sosial. Dan motivasi Ekstrinsik didorong dari Ponpes Raudlatul Huffadh Al Malikiyah yakni berupa aturan dan tanggungan yang diberikan kepada santri yang mengikuti tradisi Ngaji Pathok serta juga dari keluarga. Serta pemaknaan Tradisi Ngaji Pathok bahwasnnya keadaan sosial pelaku tradisi ngaji pathok mempengaruhi orientasi mereka dalam melaksanakan tradisi ngaji pathok, karena setiap kondisi sosial cenderung memiliki orientasi yang berbeda. Bukan hanya dari segi dimensi spiritualnya saja tetapi ada segi dimensi komodifikasi yang dibutuhkan bagi setiap pelaku tradisi ngaji pathok.
23SK2331072.00 | SK IAT 23.072 AHM t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain