SKRIPSI IAT
Resistensi Masyarakat Terhadap Implementasi Ayat-Ayat Jilbab oleh Komunitas Jilbab Syar'I di Desa Samong Kec. Ulujami Kab. Pemalang
Pada Penelitian dalam skripsi ini membahas mengenai Implementasi Ayat-Ayat Jilbab, dengan obyek penelitian yaitu Komunitas jilbab. Hal tersebut adalah perlawanan masyarakat terhadap adanya perempuan yang menggunakan jilbab syar’i sebagai implementasi dari ayat-ayat jilbab dalam al-Qur’an. Munculnya kegiatan ini, karena adanya anggapan masyarakat di Desa Samong yang menyebut bahwa perempuan yang menggunakan jilbab syar’i adalah melenceng dari ajaran muslim. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengkajianya karena memiliki keunikan yang berbeda yaitu dari pakaian yang digunakan oleh permpuan jilbab syar’i menggunakan pakaian yang serba gelap. Sehingga hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan tentang penafsiran dari komunitas dan resistensi dari masyarakat tentang adanya jilbab syar’i tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran tentang ayat-ayat jilbab dalam al-Qur’an menurut komunitas jilbab syar’i dan bagaimana resistensi masyarakat di Desa Samong terhadap implementasi ayat-ayat jilbab. Metode yang peneliti gunakan yaitu metode kualitatif menggunakan metode Living Qur’an dengan teori Resistensi James Scott yang mana resistensi tersebut ada dua yaitu resistensi terbuka dan terselubung atau tertutup, dalam hal ini peneliti menggunakan bentuk resistensi terselubung atau tertutup. Hasil dari penelitian ini yaitu penafsiran ayat-ayat jilbab yang dipahami dan diimplementasikan oleh komunitas jilbab syar’i Ulul Albab berlandaskan pada QS. An-Nur (24): 31 dan QS. Al-Ahzab (33): 59 dengan merujuk pada Tafsir Ibnu Katsir. Ayat ini dipahami bahwa perempuan muslimah disyariatkan untuk menutup wajah mereka di depan laki-laki ajnabi (bukan mahram), karena kekhawatiran akan terjadinya fitnah. Serta adanya Resistensi masyarakat Desa Samong terhadap implementasi ayat-ayat jilbab oleh komunitas jilbab syar’i memunculkan resistensi terselubung/tertutup melalui membicarakan mereka dari belakang atau biasa disebut “ghibah”, dan cenderung kaku untuk mengajak bicara dengan perempuan yang memakai jilbab syar’i, resistensi verbal dan resistensi sikap.
23SK2331063.00 | SK IAT 23.063 DEW r | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain