SKRIPSI KPI
Strategi Komunikasi Rumah Pelangi dalam Membangun Kemandirian terhadap Yatim Piatu Di Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal
Strategi komunikasi merupakan sebuah strategi yang dilakukan dalam perencanaan dan manajemen yang berarti mencapai suatu tujuan. Selain itu juga harus adanya komunikasi yang efektif dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam membangun kemandirian juga harus mampu melakukan dengan tanpa adanya bantuan dari oranglain sehingga harus bisa membangun karakter dan kedisiplinan masing-masing anak. Selain itu juga adanya pembentukan karakter kemandirian dari segi keagamaan dan ekonomi. Arti yatim dan piatu disini yaitu anak yang ditinggal mati oleh bapak atau ibunya dan masih kecil atau sudah baligh. Pada penelitian ini, akan membahas mengenai strategi komunikasi yang dilakukan Rumah Pelangi dalam membangun kemandirian terhadap yatim piatu di Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal dan hambatan strategi komunikasinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Rumah Pelangi dalam membangun kemandirian yatim piatu dan bagaimana hambatan strategi komunikasinya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian lapangan. Lokasi penelitian ini di Jalan Elang No.1 RT.01 RW.04 Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Subyek penelitian yang digunakan Purposive Sampling. Sumber data yang digunakan ada primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian ini strategi komunikasi Rumah Pelangi dalam membangun kemandirian terhadap yatim piatu yaitu adanya pembinaan karakter dan kedisplinan yang dilakukan Pendiri melalui program kegiatan sosialnya seperti kemandirian keagamaan dan kemandirian ekonomi. Seperti diajarkan menghafal surat-surat pendek, surat yasin, waqiah dan al-mulk serta doa harian. Dimana bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak-anak yatim dalam mengasah ilmu dan menanamkan jati dirinya terhadap Tuhannya. Tetapi hambatannya juga terdapat pada anak-anak yatim yang masih belum mampu menghafal surat Al-Quran. Selain itu dalam sebuah pembuatan produk makanan tidak semua anak yatimnya bisa mengikuti cara pembuatan namun untuk menghindari adanya pro kontra dengan anak yatim lain maka tugas dibagi supaya adil.
23SK2334045.00 | SK KPI 23.045 LOR s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain