SKRIPSI HKI
Akurasi Jadwal Waktu Salat Kuno di Desa Yosorejo Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan
Pada tahun 1890-1995 masyarakat petungkriyono dalam menentukan jadwal waktu salat mempunyai cara tersendiri yaitu dengan menggunakan metode kuno seperti melihat bayangan benda terhadap matahari dan bunyi kicauan burung seperti burung kadasi dan burung anis merah kecil yang menjadi patokan untuk menentuukan waktu salat subuh. sedangkan waktu shalat zuhur dan ashar pada masyarakat petungkriyono menggunakan bayangan matahari, dan untuk salat maghrib dan isya’ masyarakat petungkriyono menggunakan cara setelah beranjaknya dari aktifitas makan malam. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti penetapan jadwal waktu salat kuno yang ada di Desa Yosorejo dan keakurasian jadwal waktu salat kuno dengan jadwal waktu salat dengan jadwal algoritma Slamet Hambali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penetapan jadwal waktu salat kuno dan mengetahui tingkat keakurasian jadwal salat kuno dengan membandingkan jadwal waktu salat algoritma Slamet Hambali. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan(Field research) yakni penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek secara alamiah, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan. Data sekunder berupa dokumen- dokumen yang berkenaan dengan awal waktu salat. Proses analisis menggunakan kualitatif deskripsi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada bulan Januari, Juni, Juli, Novemer, dan Desember 2022 di Desa Yosorejo, Kec. Petungkriyono, Kab. Pekalongan diketahui memiliki perbandingan perhitungan waktu salat kuno dengan perhitungannya jadwal waktu salat algoritma Slamet Hambali yang di luar watu salat setiap bulannya memiliki selisih yang paling terbesar yaitu: Pertama, pada waktu salat ashar memiliki selisih -14 menit yang mana tingkat keakurasiannya di luar waktu salat. Kedua, pada waktu salat maghrib memiliki selisih – 7 menit yang mana tingkat keakurasiannya di luar waktu salat. Ketiga, pada waktu salat isya’ memiliki selisih – 51 menit yang mana tingkat keakurasiaannya di luar waktu salat. Sedangkan untuk waktu salat subuh di mana ada yang terlalu mepet ketika mendekati terbit atau tahrim yaitu pada bulan November dan Desember yang memiliki selisih paling kecil dan pailing mendekati tahrim yaitu selisih sekitar 7 menit – 8 menit.
23SK2311069.00 | SK HKI 23.069 MAY a | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain