SKRIPSI TP
Konsep Insan Kamil (Studi Komparatif Pemikiran Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal)
Manusia memiliki sifat kodrati tidak pernah puas—meskipun tercipta sebagai makhluk paling sempurna di alam semesta. Ia selalu berusaha menjadi lebih baik hingga puncaknya adalah mencapai kesempurnaan mutlak dan menjadi Insan Kamil. Dua dari beberapa tokoh yang membahas konsep Insan Kamil adalah Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal. Latar belakang kehidupan dan pendidikan yang berbeda dari kedua tokoh membuat peneliti merasa tertarik untuk mengkaji konsep Insan Kamil sekaligus mencari persamaan dan perbedaannya.
Beberapa rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1.) Bagaimana konsep Insan Kamil perspektif pemikiran Abdul Karim Al-Jilli?; 2.) Bagaimana konsep Insan Kamil perspektif pemikiran Muhammad Iqbal?, 3.) Bagaimana persamaan dan perbedaan konsep Insan Kamil perspektif pemikiran Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal?. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Insan Kamil menurut Abdul Karim Al-Jilli; mengetahui konsep Insan Kamil menurut Muhammaq Iqbal; dan menganalisa perbandingan konsep Insan Kamil perspektif Abdul Karim Al-Jilli dengan Muhammad Iqbal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode library research. Teknik yang peneliti pilih untuk melakukan pengumpulan data yakni teknik dokumentasi, sedangkan dalam melakukan penganalisaan data, peneliti menggunakan 2 teknik analisis—yaitu analisis isi (content analysis) dan analisis komparatif (comparatif analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1.) Insan Kamil menurut Al-Jilli adalah seorang hamba yang senantiasa ingin dekat dengan Tuhannya—dengan cara melakukan pendakian mistik dan olah rohani yang terdiri dari 7 maqamat. Terdapat 3 tingkatan Insan Kamil yang dirumuskan oleh Al-Jilli—yaitu al-bida>yah, al-tawassut}, dan al-khita>m. Tingkat al-khita>m atau tingkatan tertinggi hanya bisa dicapai oleh Rasulullah SAW. 2.) Muhammad Iqbal menganggap Insan Kamil sebagai manusia pemilik khudi atau pribadi yang kuat. Khudi seseorang harus melampaui 3 tahapan atau kriteria untuk mencapai derajat Insan Kamil—yaitu taat terhadap hukum Tuhan, penguasaan diri, dan kekhalifahan Ilahi. 3.) Terdapat persamaan dan perbedaan dalam hakikat Insan Kamil, proses pembentukan Insan kamil, dan tujuan Insan Kamil menurut Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal.
23SK2333023.00 | SK TP 23.023 UMI k | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain