SKRIPSI BPI
Peran Pembina Pondok Dalam Mengatasi Perilaku Bullying Pada Santri Putri Kelas VII di Pondok Pesantren Modern Wonopringgo
Jika berbicara lembaga pendidikan Islam yang biasanya mengacu pada pondok pesantren yang memiliki pola komunikasi dan seluruh aktivitas dilakukan secara bersama-sama, sehingga memungkinkan akan timbul konflik ketika tidak adanya pengawasan serta bimbingan yang terlaksana. Dalam proses ini tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, tentunya ada beberapa hal yang menjadi penghambat dan seringkali dijumpai di pondok pesantren yaitu pelanggaran peraturan yang masih memerlukan perhatian khusus dari pembina pondok selalu orang tua atau wali yaitu perilaku bullying. Fenomena bullying terbagi menjadi dua jenis yaitu bullying langsung dan bullying tidak langsung. Perilaku bullying ini juga bukan hanya akan memberikan pengaruh buruk untuk diri sendiri saja melainkan juga untuk orang lain. Pengaruh yang timbul pun bermacam-macam, baik itu dampak yang ringan atau bahkan dampak yang membahayakan terutama pada korban.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1)menjelaskan perilaku bullying pada santri putri di pondok pesantren modern Wonopringgo Pekalongan, (2) untuk menjelaskan peran pembina pondok dalam mengatasi perilaku bullying di pondok pesantren modern Wonopringgo Pekalongan, (3) untuk menjelaskan apa saja hambatan yang dihadapi pembina pondok dalam mengatasi perilaku bullying pada santri putri kelas VII di pondok pesantren podern Wonopringgo Pekalongan. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan atau field research dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologis. Sumber data primer dari penelitian ini yaitu santri putri dan sumber sekundernya adalah pembina pondok dan dokumen pendukung lainnya. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi wawancara dan dokumentasi. Pada data yang dianalisis melalui tiga tahap yaitu tahap peralatan yang terdiri dari proses pengamatan, penyusunan program, pemilihan lokasi penelitian dan pemilihan model pengamatan. Kemudian tahap selanjutnya yaitu tahap memasuki lapangan dan tahap akhir yaitu tahap pengolahan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku bullying yang kerap terjadi di pondok pesantren yaitu perilaku bullying verbal dan perilaku bullying non verbal atau fisik. Kemudian peran pembina pondok dalam mengatasi perilaku bullying pada santri putri kelas VII di pondok pesantren modern Gondang Wonopringgo Pekalongan, yaitu ketika ada permasalahan yang terjadi, pembina memanggil santri yang bersangkutan dan mengklarifikasi terlebih dahulu permasalahannya. Apabila pembina sudah menemukan permasalahan yang terjadi, santri yang melakukan kesalahan dan korbannya dipanggil untuk dipertemukan antara kedua belah pihak yang kemudian didamaikan dengan membuat surat pernyataan. Dampak dari peran pembina tersebut yaitu santri putri ketika berada di lingkungan pondok tidak lagi melakukan hal-hal yang dapat menyakiti atau membuat santri yang lain tidak nyaman seperti mengolok-olok teman, tidak memandang rendah santri lain dan menjadi lebih sopan sehingga karakter dari santri dapat terbentuk sesuai dengan apa yang diharapkan.
23SK2335030.00 | SK BPI 23.030 NIT p | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain