SKRIPSI BPI
Relevansi Konsep Berpikir Positif Menurut Maezun Shufa Salbaya Terhadap Konsep Bimbingan Islam
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan antara keinginan dan penerapan tingkah laku pada kebanyakan orang. Setiap orang menginginkan kehidupan yang tenang, bahagia, dan selamat. Salah satu cara untuk mendapatkan kehidupan yang seperti itu adalah dengan penerapan pola berpikir positif atau husnuzan. Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang selalu berpikir positif baik terhadap Allah SWT maupun sesama manusia. Pemilihan konsep berpikir positif Maezun Shufa Salbaya dikarenakan beliau merupakan pemuda sederhana yang memiliki pengetahuan luas dan banyak memberikan motivasi dan edukasi melalui ceramah-ceramahnya dan konten PBL Official. Selain itu konsep yang disajikannya, dirasa memiliki relevansi terhadap konsep bimbingan Islam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian library research atau penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan wawancara. Sumber data primer diperoleh dari tokoh yang diteliti yaitu Maezun Shufa Salbaya, sedangkan data sekunder berupa data-data yang berkaitan dengan topik penelitian seperti jurnal, buku, ceramah, maupun karya lainnya. Setelah data diperoleh, kemudian dianalisis menggunakan analisis hermeneutik romantis Schleiermacher dan kemudian dicari relevansi antara konsep berpikir positif dengan konsep bimbingan Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep berpikir positif yang dibawakan oleh Maezun Shufa Salbaya adalah melihat sesuatu dari sisi positifnya dan pandangan ini biasanya bisa dilakukan bila seseorang memiliki cinta dalam hatinya. Cinta kepada Allah SWT akan membawanya sabar dan tawakal dalam mengahadapi cobaan, cinta kepada semua makhluk-Nya membuat seseorang saling menghargai dan tidak mudah terpancing dalam sebuah permasalahan. Konsep berpikir positif Maezun Shufa Salbaya ini sangat relevan dengan konsep bimbingan Islam. Walaupun kedua hal tersebut berbeda dalam bidangnya, karena konsep berpikir merupakan hasil pola pikir seseorang, sedangkan bimbingan Islam merupakan sebuah layanan. Namun dalam hal ini, konsep berpikir positif Maezun Shufa Salbaya dapat dijadikan rujukan dalam memberikan layanan bimbingan Islam yang mengajak manusia pada kesadaran akan tugasnya sebagai khalifah dengan jalan penjernihan batin yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
23SK2335029.00 | SK BPI 23.029 MAR r | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain