SKRIPSI HKI
Pemenuhan Kewajiban Nafkah Suami Berstatus Narapidana Terhadap Keluarga (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang)
Seorang yang berstatus narapidana ada yang mengalami kegagalan dalam mempertahankan rumah tangga. Mulai dari yang menjalani beberapa bulan saja hingga bertahun-tahun lamanya. Pemenuhan nafkah lahir maupun nafkah batin merupakan faktor sebagai pemicunya. Seperti hal nya yang dialami oleh narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang yang memiliki banyak hambatan dalam pemenuhan nafkah batin maupun Dhohir kepada istri dan berpengaruh terhadap keharmonisan rumah tangganya. Nafkah merupakan kewajiban yang harus diberikan suami terhadap istrinya baik berupa nafkah batin atau Dhohir itu merupakan hak istri secara penuh. Meskipun dalam masa tahan suami suami tidak ada alasan untuk menghilangkan kewajiban memberi nafkah kepada istrinya karena semua menjadi tanggung jawab suaminya. Maka diperlukan perlindungan untuk menegakkan hak-hak perempuan dalam perkawinan sehingga istri akan terlindungi hak-hak yang menjadi tanggung jawab suaminya untuk ditegakkan istilah “taklik talak”. Fokus penelitian ini adalah Pemenuhan kewajiban nafkah suami berstatus narapidana terhadap keluarga (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara suami yang berstatus narapidana dalam pemenuhan kewajiban nafkah terhadap keluarga di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Batang dan mengetahui pengaruh kewajiban pemenuhan nafkah suami berstatus narapidana terhadap keluarga dalam sighat taklik talak. Jenis penelitian Lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis sosiologi menggunakan sumber data primer yang berasal dari narapidana Muslim yang sudah menikah dan memiliki keluarga yang diperoleh dengan teknik observasi dan wawancara, dan sumber data sekunder berupa hasil penelitian terdahulu, jurnal ilmiah dan data yang mendukung tentang pemenuhan kewajiban nafkah suami berstatus narapidana terhadap keluarga dengan teknik dokumentasi. Data dan informasi dianalisis dengan menggunakan teknik menganalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dari data-data yang ada. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama yaitu dengan cara suami suami yang masih bisa memenuhi kewajiban nafkah terhadap keluarga yang ditinggalkan berupa usaha atau bisnis yang bekerjasama dengan saudaranya dan ketika dia sebelum masuk penjara, dari hasil usaha yang dimiliki suami tersebut bisa digunakan istrinya untuk keperluannya. Sedangkan narapidana yang tidak bisa memenuhi kewajibannya nafkahnya hanya mengandal sisa uang tabungan yang dimilikinya untuk keperluan keluarga, setelah ketika uang tabungannya habis suami berstatus narapidana tersebut tidak bisa memenuhi nafkahnya terhadap keluarganya. Kedua pengaruh kewajiban pemenuhan nafkah suami berstatus narapidana terhadap keluarga dalam sighat taklik talak yaitu tidak berpengaruh terhadap suami yang masih bisa memenuhi kewajiban nafkahnya terhadap keluarga yang menjadikan keluarganya masih utuh. Sedangkan suami yang tidak bisa memenuhi kewajiban nafkahnya terhadap keluarganya sighat taklik talak itu berpengaruh karena hak-hak istrinya itu tidak dipenuhi oleh suami berstatus narapidana dari situlah yang menjadi istrinya minta berpisah terhadap suaminya.
23SK2311035.00 | SK HKI 23.035 NUR p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain