SKRIPSI HKI
Pemenuhan Nafkah Istri di Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Sastrodirjan Kecamatan Wonopringgo Kabupeten Pekalongan)
Saat negara Indonesia dilanda virus Covid-19 banyak aturan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini yaitu dengan melakukan sosial distancing dan PPKM. Adanya peraturan tersebut menyebabkan dampak pada perekonomian dan terjadi banyaknya perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang ketidak pemenuhan nafkah yang dihadapi para istri selama pandemi Covid-19 di Desa Sastrodirjan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Dan untuk menganalisis penyelesaian ketidak pemenuhan nafkah istri menurut perspektif hukum Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Sumber data yang dipakai ada dua yaitu sumber data primer dengan wawancara dan dokumentasi sebagai alat pengumpul data. Dan sumber data sekunder seperti buku perpustakaan, jurnal, artikel ilmiah dan literatur lainnya. Hasil penelitian ini, yaitu bahwasannya pemenuhan nafkah istri ketika masa pandemi Covid-19 yang diberikan oleh suaminya berkurang hingga tidak mendapatkan nafkah sama sekali sehingga menimbulkan ketidak harmonisan keluarga dan terjadinya perceraian. Cara penyelesainnya menurut perspektif hukum Islam para ulama memberikan pendapat berbeda-beda salah satunya pendapat imam Syafi’i bahwa ketika saat suami dalam kondisi tidak memberikan pemenuhan saat pandemi Covid-19 maka seorang suami dianggap hutang terhadap istrinya. Dan jika seorang suami sudah mampu untuk menafkahi lagi maka seorang istri berhak untuk menagih hutang tersebut yang belum dibayarkan selama waktu itu.
23SK2311034.00 | SK HKI 23.034 KHO p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain