SKRIPSI KPI
Komunikasi Antar Pribadi Pendidik dan Anak Didik Dalam Pembentukan Etika Berkomunikasi (Studi Kasus di KB Muslimat NU 10 Al-Ijtihad Sembungjambu Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan)
Manusia sebagai makhluk sosial hidup dalam bermasyrakat perlu adanya pegangan sebagai pedoman hidup dalam bersosialisasi. Pedoman itu adalah sebuah peraturan, tata tertib, adab, norma dan pembiasaan yang dinamakan etika. Etika dalam berkomunikasi penting untuk dilaksanakan sebagai wujud penerapan nilai-nilai norma sikap dan tinggah laku manusia dalam upaya menghargai dan menghormati lawan bicara ketika proses interaksi dalam berkomunikasi itu berlangsung. Tak terkecuali dalam lembaga pendidikan. Etika berkomunikasi sejatinya harus lebih ditegakkan dan dipelajari sejak dini agar mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti, berbudaya dan bermartabat. Dengan mengedepankan nilai-nilai moral, sopan santun dan keagamaan tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya setempat. Hal tersebut diharapkan agar tidak adanya lagi kasus pelanggaran norma dan tingkah laku yang tidak mendidik pada anak-anak.
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dikaji adalah: 1. Bagaimana proses komunikasi antarpribadi pendidik dan anak didik dalam pembentukan etika berkomunikasi di KB Muslimat NU 10 Al-Ijtihad Sembungjambu? 2. Bagaimana bentuk komunikasi antarpribadi pendidik dan anak didik dalam pembentukan etika berkomunikasi di KB Muslimat NU 10 Al-Ijtihad Sembungjambu? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses, upaya dan bentuk komunikasi antarpribadi dan pendidik dan anak didik maupun sebalikya di lembaga pendidikan KB Muslimat NU 10 Al-Ijtihad Sembungjambu dalam etika berkomunikasi yang baik.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif yakni menggambarkan berbagai situasi atau fenomena realita sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengedepankan pendekatan komunikasi untuk mengetahui proses berlangsungya komunikasi, pendekatan psikologis sebagai upaya pendampingan dan pengawasan akan pelanggar etika berkomunikasi, beserta pendekatan normatif yang digunakan untuk mengetahui benar, salah, sesuai tidaknya dengan kaidah etika yang berlaku. Sumber data penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan melalui proses reduksi data yang lebih berfokus pada alur kajian pembahasan, mempertajam pembahasan, menggolongkan dan mengarahkan data serta memebuang data yang tidak diperlukan sampai bisa menemukan kesimpulannya.
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidik harus selalu berupaya membimbing dan mengontrol sikap serta perilaku anak didiknya. Karena pelanggaran etika tidak hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa, tetapi anak-anak juga bisa melakukan pelnggaran yang terjadi karena pengaruh dan faktor lingkungan yang kurang baik. Maka dari itu, pendidik harus selalu melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap anak didiknya agar mereka bisa berperilaku dan bermoral yang sesuai etika. Baik terhadap guru, orang tua maupun teman sebaya, ketika berkomunikasi harus saling menghormati dan saling menghargai.
23SK2334033.00 | SK KPI 23.033 FEN k | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain