SKRIPSI KPI
Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Terhadap Makna Karikatur Sampul Majalah Tempo (Studi Kasus Edisi 02 Maret 2019 "Berebut Suara Kaum Sarungan")
Berawal dari kegelisahan banyaknya yang tidak memahami simbol, arti dan sejarah dari benda yang dikenakan sehari-harinya, peneliti mengangkat tema Semiotika agar lebih paham perihal simbol. Terbidik pada sampul majalah Tempo edisi 02 Maret 2019 dengan tema “Berebut Suara Kaum Sarungan” memiliki relevansi terhadap kegelisahan peneliti. Relevansi ini ada pada objek sarung dan kopiah pada sampul majalah tersebut dengan kebijakan baru Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, IAIN Pekalongan tahun 2019 dengan nama “rabu berkah.” Kebijakan ini mewajibkan semua civitas akademika mengenakan sarung –teruntuk pria– namun masih terdapat yang tidak paham akan simbol, arti dan sejarah dari sarung yang mereka kenakan.
Dari paparan latar belakang diatas, peneliti mendapatkan tiga rumusan masalah yang dapat membantu peneliti dalam menjawab penelitian ini, yaitu antara lain (1) Bagaimana Petanda yang terdapat pada sampul majalah Tempo edisi 02 Maret 2019 dengan judul “Berebut Suara Kaum Sarungan, (2) Bagaimana Objek yang terdapat pada sampul majalah Tempo edisi 02 Maret 2019 dengan judul “Berebut Suara Kaum Sarungan, (3) Bagaimana Interpretasi yang terdapat pada sampul majalah Tempo edisi 02 Maret 2019 dengan judul “Berebut Suara Kaum Sarungan,
Supaya lebih memudahkan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Metodelogi Kualitatif dan menggunakan teori Semiotika yang telah disempurnakan oleh Charles Sanders Peirce. Dalam penelitian nanti peneliti membagi menjadi tiga tahapan, yaitu yang pertama sign (tanda), Object (objek) dan Interpretant (interpretasi).
Pada tujuan akhir penelitian ini terdapat hasil dari rumusan masalah diatas yang dapat menjawab latar belakang awal yang telah peneliti jabarkan sebelumnya. Warna pakaian putih yang dikenakan Jokowi merupakan motto kampanyenya dan dasi merah yang dikenakan Prabowo memiliki arti “saya sebagai orang yang memiliki kepercayaan tinggi.” Lalu sarung dengan motif kotak-kotak memiliki arti bahwa setiap Langkah kaki berjalan harus dipikirkan dan tidak “sembrono” dalam berjalan kedepannya, hal ini sama seperti pada papan catur dengan warna hitam putih bahwa setiap pemain ketika mengangkat pionnya tidak boleh terburu-buru dan harus dipikirkan matang-matang langkah demi langkang.
23SK2334029.00 | SK KPI 23.029 PRA a | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain