SKRIPSI IAT
Fenomena Ujaran Kebencian pada Generasi Z di Kabupaten Pekalongan (Analisis Ayat Ujaran Kebencian dan Menjaga Lisan dalam Tafsir Al Azhar)
Di Indonesia perkembangan media sosial yang cukup pesat tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga memberikan dampak negatif, salah satu dampak negatifnya yakni dalam hal ujaran kebencian. Dalam realitas kehidupan sehari-hari banyak tindakan ujaran kebencian yang dilakukan, tidak hanya dilakukan secara langsung melainkan secara tidak langsung. Allah SWT menjelaskan dalam Qur’an surat An-Nur ayat 11 tentang larangan berbuat ujaran kebencian kemudian pada surat Qaff ayat 18 terdapat perintah untuk menjaga lisan. Hate speech atau biasa disebut dengan ujaran kebencian adalah permasalahan yang tidak asing lagi di telinga kita, Ujaran kebencian dapat berupa tulisan, ucapan, perilaku, dan tindakan seseorang yang dapat menyebabkan kericuhan antar seseorang atau kelompok, seperti; penghinaan, penistaan, pencemaran nama baik, menyebarkan berita hoax/bohong, dan lain sebagainya. Se dangkan menjaga lisan adalah menjaga dari perkataan yang buruk dan berkatalah dengan perkataan yang baik dan benar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan metode penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Fenomenologi yang dikemukakan oleh alfred schutz. Kemudian Tafsir yang digunakan adalah tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Penelitian ini ditujukan pada generasi Z di Kabupaten Pekalongan. Sampel yang peneliti gunakan sejumlah 8 anak generasi Z yang berpendidikan di Kabupaten Pekalongan sesuai dengan karakteristikdan fokus penelitian Adapun hasil dari penelitian ini adalah mengetahui penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar mengenai Qs. An-Nur ayat 11 dan Qs. Qaff ayat 18 serta mengetahui pemahaman dan pengalaman anak-anak generasi Z mengenai ujaran kebencian dan menjaga lisan. Dimana banyak dari mereka yang masih melakukan tindakan ujaran seperti memfitnah, mengolok-olok, baik secara langsung maupun tidak langsung tanpa melihat sebab dan akibatnya. sehingga menjaga lisan merupakan etika yang perlu dibiasakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
23SK2331035.00 | SK IAT 23.035 DIT f | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain