SKRIPSI PAI
Implementasi Pembentukan Karakter Religius Terhadap Anak Jalanan di Pondok Pesantren As-Syaibani Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan
Kata kunci : Karakter, Religius, Anak Jalanan
Salah satu permasalahan yang sering dan sulit diatasi dibeberapa kota benasr di Indonesia adalah maslah anak jalanan dengan karakter yang jauh dari tata krama, santun, dan religius. Pondok pesantren merupakan wadah atau sarana pembentukan kaakter religius termasuk bagi anak jalanan yang harus dirubah pola kehidupan dan memiliki kemauan untuk memiliki sikap taat beribadah, santun, toleransi, dan rendah hati.
Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana implementasi pembentukan karakter religius pada anak jalanan? dan (2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pembentukan karakter religius terhadap anak jalanan? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan dan (2) menganalisis implementasi pembentukan karakter religius terhadap anak jalanan dan faktor pendukung serta Penghambat dalam implementasi pembentukan karakter religius terhadap anak jalanan. kegunaan penelitian ini memiliki kegunaan praktis dan kegunaan akademis.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian bertempat di Pondok Pesantren As-Syaibani Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Sumber data dalam penelitian adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah Pondok pesantren As-Syaibani berdiri sejak tahun 2015 merupakan kepemilikan pribadi terletak di Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Kebebasan adalah karakter anak jalanan untuk itu pondok pesantren As-Syaibani memberikan apa yang disukai oleh anak jalanan dengan batasan hukum Islam. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dalam pembentukan karakter religius anak jalanan dilakukan melalui tahap persiapan yaitu mengetahui bagaimana pribadi dan profil anak jalanan sebelum masuk ke pesantren, tahap pelaksanaan yaitu membari kesan menyenangkan tentang pesantren, tahap evaluasi yaitu tidak memberikan hukuman berat kepada santri yaitu hanya memberi peringatan dan teguran saja. Beberapa faktor yang mendukung yang utama yaitu dari motivasi pengasuh pondok pesantren. faktor penghambatnya meliputi faktor kognitif, afektif dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA :
Adawiyah, A. (2017). "Implikasi Pendidikan Nonformal Pada Remaja". Makasar Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 4(2).
Agustin, A. D. (2018). "Model Pembinaan Anak Jalanan Di Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah Malang". Malang: Jurnal Civic Hukum, 3 (1).
Akbar, S. (2014). "Model Pendidikan Karakter yang Baik (Studi Lintas Situs Bests Practices) Pendidikan Karakter di SD. UM Malang". Jurnal Sekolah Dasar, 23 (2).
Akbar, Santri dan Pengurus Pondok Pesantren As-Syaibani, Wawancara pribadi, 14 April 2022.
Akhsanulkhaq, M (2019). “Membentuk Karakter Religius Peserta DidikMelalui Metode Pembiasaan”. Jurnal Prakarsa Paedagogia Vol. 2 No. 1, Juni 2019 Hal. 21-33.
Arischa, S. (2019). "Analisis Beban Kerja Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru. Pekanbaru. JOM FISIP 6 (1).
Farihah, I., & Saida, K. R. (2020). "Pendidikan bagi Anak Jalanan". Kudus: Jurnal IAIN Kudus, 22.
Fitriyah, W. (2018). Eksistensi Pesantren dalam Pembentukan Kepribadian Santri. Probolinggo. Palapa, 6 (2).
Hasanah, H. (2016). "Teknik-teknik Observasi. Semarang. Jurnal At-Taqaddum, 8 (1)
Hidayat, M. (2017). "Model Komunikasi Kyai Dengan Santri di Pesantren". Yogyakarta: Jurnal ASPIKOM, 2 (6).
Ikrom Bukhori, Santri di Pondok Pesantren As-Syaibani, Wawancara pribadi, 14 April 2022.
Imam Ibnu Majah, Pengajar di Pondok Pesantren As-Syaibani, Wawancara pribadi,14 April 2022.
Kadarsih. (2016). "Penanaman Karakter melalui Pendidikan Etika Berlalu-lintas Sejak Usia Dini. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan UAD.
Kamila, N. (2013). "Masalah Pendidikan Anak Jalanan di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Situbondo". Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Krisdiyanto, G. (2019). "Sistem Pendidikan Pesantren dan Tantangan Modernitas. Sidoarjo. Tarbawi". Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(1).
Kuntoro, S. A. (2006). "Pendidikan Nonformal (Pnf) Bagi Pengembangan Sosial". Yogyakarta: Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF, 1 (2).
Kyai Abdullah Zaen, Pengasuh Pondok Pesantren As-Syaibani, Wawancara pribadi, 14 April 2022.
Luthfiyah, R. (2021). “Penanaman Nilai Karakter Religius Dalam Perspektif Pendidikan Islam di Lingkungan Sekolah RA Hidayatus Shibyan Temulus”. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi. Vol 05. No. 02. 2021, hlm. 513-526.
Marzuki. (2018). “Penanaman Nilai-nilai Karakter Religius dan Karakter Kebangsaan di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Jatinangor Sumedang”. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun VIII. Nomor 1. 2018.
Muhakamurrohman, A. (2014). "Pesantren: Santri, Kiai, Dan Tradisi. Kairo. IBDA`" Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12 (2).
Nashori, F. (2011). Kekuatan Karakter Santri. Yogyakarta. millah. Universitas Islam Indonesia, 11 (1).
Nyai Mubarokah, Pengasuh dan Pengajar di Pondok Pesantren As-Syaibani, Wawancara pribadi, 14 April 2022.
Paturohman, I. (2012). "Peran Pendidikan Pondok Pesantren dalam Perbaikan Kondisi Keberagamaan di Lingkungannya (Studi Deskriptif pada Pondok Pesantren Dār Al-Taubaħ, Bandung)". Bandung.
Tarbawi, 1 (1).
Rahmawati, NN. (2021). “Karakter religius dalam berbagai sudut pandang dan implikasinya terhadap model pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Pendidikan Islam Ta’dibuna. Volume 10. Nomor 4. 2021. Hlm 535-550.
Rini, Y. S. (2013). Pendidikan: Hakekat, Tujuan dan Proses. Yogyakarta. Pendidikan Seni Tari.Universitas Negeri Yogyakarta.
Rohman, S. A. (2020). Pendidikan karakter anak jalanan: Studi kasus di Pondok
Pesantren Al-Harokah Movemeniyah Junrejo Batu Malang. Skripsi. Uin Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Rosaliza, M. (2015). "Wawancara, Subuah Interaksi Komunikasidalam Penelitian Kualitatif". Riau. Jurnal Ilmu Budaya, 11 (2)
Sakman. (2016). "Studi Tentang Anak Jalanan (Tinjauan Implementasi Perda Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan , Gelandangan , Pengemis , dan Pengamen di Kota Makassar)". Makasar. Supremasi, XI (3).
Samrin. (2016). "Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai)". Kendari: Jurnal Al-Ta’dib, 9 (1).
Slamet Burhanudin, Pengajar di Pondok Pesantren As-Syaibani, Wawancara pribadi, 14 April 2022.
Sofyan Ari Subkhi. (2010). Pendidikan Karakter bagi Anak jalanan melalui Comprehensive Project di Rumah Singgah Teduh Berkarya Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. 2010.
Syafe’i, I. (2017). "Pondok Pesantren : Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Lampung. Al-Tadzkiyyah". Jurnal Pendidikan Islam, 8 (1).
Utari, DP. (2021). “Pendidikan Karakter Religius dan Mandiri di Pesantren”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Volume 28. Nomor 1. 2019.
Wandi, S. (2013). “Pembinaan Prestasi ekstrkurikuler Olahraga di SMA Karangturi Kota Semarang”. Journal Physical Education of Sport, Health and Recreation. 2 (8).
Yuni Martha Nainggolan. (2012). "Pengaruh Sikap Kasih Sayang Guru Terhadap perilaku Siswa Berbudi Pekerti dan Hasil Belajar Siswa Di SMA Perintis Bandar Lampung". Lampung: Journal of Chemical Information and Modeling, 53 (9).
Yusuf, A. (2014). "Analisis Kebutuhan Pendidikan Masyarakat". Semarang: Jurnal Penelitian Pendidikan Unnes, 31 (2).
Zulhimma. (2013). "Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren Di Indonesia. Padangsidimpuan". Jurnal Darul ’Ilmi, 01(02).
23SK2321155.00 | SK PAI 23.155 ZUL i | My Library (Lantai.3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain