SKRIPSI PGMI
Implementasi Metode Diskusi pada Mata Pelajaran Tematik Tema 5 Subtema 1 Kelas II di SDIT Bahrul Ulum Kwayangan Kedungwuni Pekalongan
Saat ini dunia pendidikan sudah semakin maju dan berkembang, dimana pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru akan tetapi peserta didiklah yang akan ikut serta aktif dalam kelas saat pembelajaran. Dalam lembaga pendidikan sekolah dasar apalagi di kelas-kelas rendah masih ada beberapa guru yang lebih sering menggunakan metode ceramah saja. Tentunya hal itu tidak memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengekpresikan diri, menyatakan atau menyampaikan pendapat ataupun keberanian untuk berbicara dalam kelas. Padahal seharusnya peserta didik mulai usia sekolah dasar sudah mulai dikenalkan atau diterapkan suatu metode yang membuat mereka berani untuk mengungkapkan pendapat ataupun pengetahuan yang mereka ketahui, sehingga akan mendidik peserta didik menjadi lebih aktif, kritis dan juga menambah wawasan pengetahuan dalam berpendapat ataupun lainnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan memaparkan beberapa masalah yaitu: 1) Implementasi metode diskusi pada mata pelajaran tematik Tema 5 Subtema 1 siswa kelas II SDIT Bahrul Ulum Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. 2) Kendala dan solusi yang dilakukan guru dalam menerapkan metode diskusi pada mata pelajaran tematik Tema 5 Subtema 1 siswa kelas II SDIT Bahrul Ulum Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau file research. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, intervew atau wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan diskusi kelas II SDIT Bahrul Ulum Kwayangan ini berjalan efektif dilihat dari segi hasil diskusi, yakni bahwa permasalahan yang menjadi topic diskusi dapat diselesaikan oleh siswa. Sedangkan jika dilihat dari prosesnya diskusi ini belum bisa dikatakan efektif, karena tidak semua siswa berperan aktif dalam diskusi. Beberapa kendala dalam proses pelaksanaan diskusi di kelas II yaitu siswa secara keseluruhan belum berpastisipasi aktif dalam kegiatan diskusi dan terbatasnya sarana prasarana yang ada di sekolahan. Solusi yang guru lakukan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu, Guru memberikan reward per kelompok ataupun ice breaking disela-sela pelaksanaan diskusi dan guru yang menyediakan alat atau media sendiri ataupun juga meminta siswa untuk membawa alat yang dibutuhkan untuk pembelajaran.
23SK2323045.00 | SK PGMI 23.045 SUK i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain