SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Upaya Sekolah Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Quran Anak Pesisir Di SMP N 12 Pekalongan
Dalam proses belajar guru atau pendidik sering menghadapi dan menemukan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, oleh karena itu mengenai masalah kesulitan belajar yang sering dialami peserta didik merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian yang serius dikalangan para pendidik. Sejalan dengan kesulitan belajar tidak hanya sekedar kesulitan belajar dalam hal berhitung, menulis maupun mengerjakan soal-soal dari guru saja, melainkan kesulitan belajar yang berkaitan dengan hal membaca Al-Quran sering kali terdapat suatu hambatan yang membacanya. Hal ini juga terjadi pada peserta didik di SMP N 12 Pekalongan, yang mana sebagian besar dari mereka merupakan anak-anak pesisir
Dalam penelitian ini memilih peserta didik SMP N 12 Pekalongan, sebagai objek penelitian karena siswa disana mayoritas adalah anak-anak pesisir dan masih mengalami kesulitan dalam belajar membaca Al-Quran. Penelitian ini merumuskan masalah tentang kesulitan membaca Al-Quran, upaya sekolah dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Quran, dan faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kesulitan membacaAl-Quran anak pesisir di SMP Negeri 12 Pekalongan. Kegunaan penelitian ini adalah sebagaibahan pengetahuan bagi sekolah dalam meningkatkan proses belajar membaca Al-Quran dengan baik..
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, interview dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan memakai proses berfikir secara induktif.
Hasil analisis upaya sekolah dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Quran anak pesisir di SMP Negeri 12 Pekalongan menunjukkan bahwa kesulitan membaca Al-Quran yang dialami anak pesisir di SMP Negeri 12 Pekalongan kebanyakan dalam hal kelancaran membaca, Kesulitan yang dialami selanjutnya adalah kurangnya penguasaan tajwīd, yang mana dalam hal ini peserta didik di SMP Negeri 12 Pekalongan masih kurang penguasaan tentang bacaan- bacaan yang ada di dalam sebuah ayat, pengucapan makhraj huruf yang belum sesuai dengan kaidah, juga merupakan kesulitan yang dialami oleh peserta didik di SMP Negeri 12 Pekalongan. Kemudian upaya yang dilakukan sekolah dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Quran anak pesisir di SMP Negeri 12 Pekalongan adalah diadakannya progam BTQ setiap pagi, yang mana progam BTQ ini juga merupakan progam dari pemerintah kota, dijadikannya BTQ sebagai ekstrakulikuler yang dilaksanakan pada hari Jumat sore, hal ini dilakukan sekolah untuk meminimalisir peserta didik di SMP Negeri 12 Pekalongan yang mengalami kesulitan membaca Al-Quran, diadakannya pembinaan khusus untuk peserta didik yang mengalami kesulitan membaca Al-Quran setiap Kamis setelah selesai jam sekolah. Adapun faktor pendukung dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Quran anak pesisir di SMP Negeri 12 Pekalongan, yaitu: Adanya progam BTQ yang didukung oleh pemerintah kota, merupakan faktor pendukung dalam mengatasi kesulitan belajar di SMP Negeri 12 Pekalongan. Adanya pembelajaran BTQ di sore hari, yang mana progam ini dijadikan ekstrakulikuler di SMP Negeri 12 Pekalongan. Jumlah guru BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan yang lebih dari satu. Sedangkan faktor penghambat dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Qur’an anak pesisir di SMP Negeri 12 Pekalongan adalah sebagian peserta didik di SMP Negeri 12 Pekalongan tidak belajar di TPQ, Kurangnya kesadaran dari siswa siswa sendiri untuk bisa membaca Al-Quran dengan lancar dan benar, siswa sering datang terlambat saat pembelajaran BTQ, sehingga mereka yang terlambat tidak mengikuti pembelajaran, kurangnya motifasi dan perhatian dari orang tua mereka, kurangnya dukungan dari masyarakat serta lingkungan tempat tinggal mereka juga merupakan faktor penghambat.
10SK101121.00 | SK PAI13.1011 ERM u C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain