SKRIPSI PIAUD
Peningkatan Karakter Kerjasama Melalui Permainan Tradisional Bakiak Pada Anak Kelompok A Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Panjunan
Pada usia 2-6 tahun, anak masih memiliki sifat egosentris dimana mereka tidak dapat menerima pendapat orang lain. Anak selalu menganggap dirinya lebih baik dari yang lain dan anak tidak mau mengalah dengan anak lain. Kurangnya pembiasaan kerjasama sejak dini dikhawatirkan dapat berdampak pada kurangnya proses penyesuaian anak dalam kehidupan sosialnya, baik penyesuaian dalam bidang akademik maupun bidang non akademik. Untuk menghilangkan sifat egosentris yang terlalu kuat, sikap kerjasama harus ditumbuhkan sejak usia dini. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional bakiak dalam meningkatkan karakter kerjasama pada anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Panjunan, serta untuk mengetahui adanya peningkatan karakter kerjasama melalui permainan tradisional bakiak pada anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Panjunan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan desain model Kemmis dan MC Taggart. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui permainan tradisional bakiak anak dapat belajar bekerjasama melalui pengalaman secara langsung. Melalui permainan tradisional bakiak anak beraktivitas fisik, serta bersosialisasi secara alami dengan teman-temannya. Anak belajar tentang adanya kesamaan tujuan, tolong menolong, tanggung jawab, serta saling menghargai. Interaksi yang dihasilkan dari permainan tradisional bakiak membuat anak memahami tentang pentingnya bekerjasama dan interaksi dalam kelompok. Kegiatan pra tindakan yang mengawali penelitian ini menghasilkan data bahwa nilai rata-rata kemampuan kerjasama anak baru mencapai nilai 56,25% atau kategori Mulai Berkembang. Tindakan dalam penelitian kemampuan kerjasama ini dilakukan dalam 2 siklus. Dimana pada tiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Hasil tindakan pada siklus I pertemuan 1 menunjukan kemampuan rata-rata anak mendapat hasil 56,25% atau dalam kategori mulai berkembang. Siklus I pertemuan 2 kemampuan rata-rata anak meningkat menjadi 69,33% atau dalam kategori berkembang sesuai harapan. Kemudian pada siklus II pertemuan ke 1 meningkat lagi menjadi 78,50% atau kategori. Kemudian di akhir siklus II pertemuan ke 2 kemampuan anak mencapai 88,30% atau kategori berkembang sangat baik. Pelaksanaan pembelajaran guna meningkatkan kemampuan kerjasama melalui permainan tradisional bakiak diberhentikan pada siklus II dan tidak dilanjutnya ke siklus berikutnya sebab telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 80%.
23SK2324002.00 | SK PIAUD 23.002 WIN p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain