SKRIPSI IAT
Besi dalam Risalah Kenabian (Studi Pandangan Ulama Klasik dan Kontemporer)
Besi merupakan salah satu benda yang AllahSwt sematkan dalam al Qur’an yang berkaitan dengan risalah kenabian. Besi sendiri memiliki berbagai kegunaan dan manfaat yang sangat besar bagi manusia, terutama bagi para Nabi dalam menyampaikan Risalah-Nya. Menurut ulama klasik besi memiliki tujuh pembahasan yaitu meliputi munasabah, muamalah, al-aqwm, nafsu manusia, derajat manusia, agama dan hukum-hukum dalam kitab. Sedangkan menurut ulama kontemporer fungsi besi dalam risalah kenabian yaitu sebagai alat untuk mempertahankan diri dari musuh, sebagai bahan bangunan rumah maupun tenda peristirahatan, pengingat nikmat dari Allah Swt, sebagai perisai dimana untuk alat pertahanan diri menghadapi musuh dan masih banyak lagi. Untuk itu dalam tulisan ini, peneliti mengambil fokus masalah pada penafsiran besi dalam al-Quran menurut pandangan ulama klasik dan kontemporer, dengan menganalisis perbandingan keduanya dalam menafsirkan makna kata hadîd sebagai benda yang memiliki kekuatan yang luar biasa dansumber manfaat bagi manusia. Setelah itu peneliti klasifikasikan kegunaan besi sesuai zaman para ulama tersebut. Adapun dalam pendekatannya penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yakni dengan sumber primer yang beasal dari kitab tafsir Mafatihul al-Ghaib karyaFakhruddin Ar-Razi dan kitab tafsir Jawahir al-Qur’an al-Karim karya Tantawi Jauhari. Hasil dari penelitian mengenai besi dalam risalah kenabian ini yaitu, pertama, penafsiranAr-Razi QS. Al-Hadid: 25 bahwa al-hadid adalah sebuah isyarah untuk menolak apa yang tidak patut. Sedangkan Tantanwi besi bisa menjadi pedang dan alat-alat perang, diantaranya tombak, benteng, peralatan bermanfaat, dan alat alat pertanian serta perdagangan. Q.S. Al-Anbiya: 80 dan Q.S. Saba:10-11, keduanya menjelaskan kemampuan nabi Daud dalam melunakan besi sehingga dapat membuat baju besi. Q.S. Al-kahfi:96, Ar-Razi bahwa besi dapat dibuat menjadi banteng. Sedangkan Tantawi besi dapat digunakan sebagai bahan bangunan agar kokoh. Kedua, Klasifikasi besi dalam Al-Qur’an menurut Ar-Razi bahwa besi dapat dijadikan sebagai kekuatan syariat, meninggikan derajat manusia, al-Aqwm atau kekuatan, dan bentuk nikmat Allah. Sedangkan menurut Tantawi, bahwa besi dapat dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan diri dari musuh, sebagai pengingat Allah Swt, sebagai perisai untuk pertahanan diri dari menghadapi musuh, dan sebagai bahan untuk membuat banteng dan memperkokoh bangunan di masa modern.
23SK2331024.00 | SK IAT 23.024 PUR b | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain