SKRIPSI IAT
Dimensi Teologi Hamka dalam Penafsiran Ayat-Ayat Azwaj Mutahharah
Di zaman sekarang banyak masyarakat yang tidak tahu arti dari sebuah lafadz dalam Al-Qur'an. Azwaj Mutahharah salah satu lafadz yang tidak banyak diketahui orang. Dalam Al-Qur'an Azwaj Mutahharah hanya disebutkan 3 ayat yaitu surat Al-Baqarah ayat 25, surat Ali Imron ayat 15, serta surat Annisa ayat 57. Azwaj Mutahharah artinya pasangan yang disucikan. Maksudnya pasangan yang disucikan setelah kehidupan di dunia yaitu akhirat. Mengenai akhirat biasnaya dikaitkan dengan akidah atau kepercayaan. Ilmu teologi adalah pembahasan yang cocok dengan azwaj mutahharah. Kedudukan teologi sebagai fondasi agama perlu dibahas kembali untuk menanggapi beberapa kesalahpahaman masyarakat. Pemikiran Buya Hamka dalam Karya Tafsir Al-Azhar sangat menarik untuk diteliti. Maka, dalam pembahasan ini penulis akan meneliti Teologi Hamka Dalam ayat Azwaj Mutahharah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu mengumpulkan atau menghimpun data-data yang dibutuhkan dari berbagai litertur dan kepustakaan. Dan penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. x Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan uraian tentang ucapan, tulisan, ataupun perilaku. Hasil penelitian ini, Buya Hamka mempercayai bahwa manusia ini hidup di dunia bukan untuk dunia. Akidah ini sejalan dengan penafsiran Buya Hamka dalam Azwaj mutahharah. Menurut Buya Hamka Azwaj Mutahharah dalam tafsir Al-Azhar, yaitu istri yang disucikan langsung oleh Allah dari berbagai kotoran dan najis baik fisik maupun non-fisik. Kotoran dan najis itu sepertj, haid, nifas, buang air kecil, buang air besar, ludah, menggunjing, mengolok-olok, dan lain sebagainya.
23SK2331019.00 | SK IAT 23.019 AYU d | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain