SKRIPSI IAT
Tradisi Pembacaan Yasin Fadhilah di Majlis Jam'iyah Mar'atus Sholihah Desa Kedungbanjar Kecamatan Taman Pemalang
Tradisi pembacaan yasin fadhilah bagi umat muslim menjadi sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan nilai-nilai keberagamaan dan nilai sosial yang saat ini mulai terkikis oleh modernisasi. Pembacaan yasin fadilah di masyarakat umum yang pada awalnya ditujukan untuk menjalin ukhuwwah (persaudaraan) telah mulai melahirkan praktik-praktik khusus yang menunjukkan arisan jaringan atau perkumpulan tertentu terhadap Al-Qur'an yang mengambil keuntungan atau keunggulan dari membaca surat tersebut, khususnya surat Yasin sebagai Qalb Al-Qur'an. Sebagaimana dengan masyarakat Desa Kedungbanjar, orang-orang membaca surat Yasin Fadhilah secara konsisten yang berlindung pada pertemuan mar'atus shalihah. Membaca Yasin Fadhilah telah menjadi praktik sehari-hari bagi individu di sana serta mereka menerima bahwa itu memberikan manfaat khusus bagi para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menjelaskan bagaimana kontruksi sosial dan makna pembacaan yasin fadhilah di jam’iyah mar’atus sholihah, desa kedungbanjar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif berupa dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik coding intuisi, metode fenomenologi, dan descraibing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontruksi sosial pembacaan yasin fadhilah di jam’iyah mar’atus sholihah desa kedungbanjar tidak serta merta muncul dari diri sendiri, akan tetapi dipengaruhi oleh lingkungan (sosio kultural). Proses eksternalisasi, ditunjukkan dengan sikap belajar pada pembacaan yasin fadhilah yang dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama dalam kelompok Jam’iyah Mar’atus Sholihah. Proses objektivasi, ditunjukkan dengan mempraktekan pembacaan yasin fadhilah dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian menjadi suatu tradisi. Proses Internalisasi, ii ditunjukkan dengan mendarah dagingnya tradisi pembacaan yasin fadhilah di masyarakat Desa Kedungbanjar karena mayoritas masyarakat beragama Islam dan masih saling terikat sebagai makhluk sosial. Sedangkan makna pembacaan yasin fadhilah di jam’iyah mar’atus sholihah desa kedungbanjar mencakup makna spiritual yang meliputi makna akidah, makna amaliah dan makna ibadah serta makna sosial yang meliputi makna kearifan lokal, makna solidaritas dan makna moral.
23SK2331010.00 | SK IAT 23 010 SAB t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain