SKRIPSI EKOS
Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Desa Melalui Pengolaan BUMDES (Studi Kasus Desa
Pembangunan ekonomi secara sentralistis di Indonesia efektif dan efisisen untuk pembangunan yang merata. Melalui program nawacita pemerintah mencoba membangun perekonomian melalui Desa. Desa Kedungjaran kecamatan Sragi kabupaten Pekalongan merupakan salah satu representasi desa di Indonesia yang mencoba membangun perekonomian melalu BUMDes. Latar belakang berdirinya BUMDes Kedungjaran yaitu karena dana desa tidak selamanya ada. Maka BUMDes Kedungjaran kedepan bisa menghasilakan pendapatan asli desa seperti yang tercantum dalam AD/ART BUMDes. Pendapatan Asli Desa bisa menjadi penopang dalam pembangunan ekonomi desa.
Rumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat desa kedungjaran. Serta bagaimana strategi Peningkatan Pendapatan Asli Desa melalui Pengelolaan BUMDes. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian lapangan atau (field research). Kemudian metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumemtasi.
Metode Analisi yang digunakan yaitu menggunakan analysis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunities, Threats ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi secara sosial dan ekonomi setelah adanya BUMDes menujukkan perubahan yang cukup signifikan dengan berbagai program yang dilaksanakan oleh BUMDes Kedungjaran. BUMDes Kedungjaran mempunyai kapasitas yang baik dalam strategi peningkatan pendapatan asli desa. Beberapa unit usaha BUMDes yang dapat menjadi kekuatan dalam meningkatkan pendapatan asli desa yaitu bank link, internet, pamsimas, mini market, lapangan futsal dan gedung serba guna yang masih dalam tahap pembangunan. Sementara peluang kedepan unit usaha tersebut mampu menjadi unit usaha yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat karena berbasis kebutuhan. Sementara kelemahan dan ancaman masih dalam lingkup regenerasi pengelola yang masih minim. Di tahun 2022 BUMDes Kedungjaran akan mulai mengalokasikan usahanya untuk PAD sebesar 25 %, untuk gaji pengelola 25% dan untuk modal 50%. Dalan sudut pandang pembangunan ekonomi islam BUMDes Kedungjaran telah memnuhi sebagian tujuan dari pembangunan ekonomi perpspektif islam yaitu, maslahah oriented, people oriented, sementara falah oriented dalam penelitian ini belum tercapai sebab salah satu unit usaha BUMDes yaitu Bank link, masih menggunakan Bank konvensional.
Kata Kunci : BUMDes, Kedungjaran, Pendapatan Asli Desa.
Economic development with the top down method is considered less effective and efficient in improving the welfare of the community. Through the Nawacita program, the government tries to build the economy with the bootom up method, namely through the village. Kedungjaran village, Sragi sub-district, Pekalongan district is one of the representations of villages in Indonesia that are trying to build the economy through BUMDes. The background of the establishment of BUMDes Kedungjaran is because village funds do not always exist. So, in the future, BUMDes Kedungjaran can generate original village income as stated in the AD/ART BUMDes. Village Original Income can be a pillar of village economic development.
The formulation in this study is how the socio-economic conditions of the Kedungjaran village community. And how is the strategy for Increasing Village Original Income through BUMDes Management. This research uses qualitative research methods and the type of field research or (field research). Then the method of collecting data using the method of observation, interviews and documentation.
The results showed that the BUMDes Kedungjaran had a good capacity in the strategy of increasing village original income. Several BUMDes business units that can be a force in increasing village original income are bank links, internet, PAMSIMAS, mini markets, futsal fields and multi-purpose buildings which are still under construction. Meanwhile, in the future, the business unit will be able to become a business unit that is very much needed by the local community because it is based on needs. Meanwhile, the weaknesses and threats are still in the scope of the regeneration of managers, which are still minimal. In 2022, BUMDes Kedungjaran will start allocating its business for PAD by 25%, for manager salaries 25% and for capital 50%. From the point of view of Islamic economic development, BUMDes Kedungjaran has fulfilled the objectives of economic development from an Islamic perspective, namely, maslahah oriented, people oriented, and falah oriented.
Keywords: BUMDes, Kedungjaran, Village Original Income.
23SK2341005.00 | SK EKOS 23.005 RIF s | My Library (Lantai.3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain