SKRIPSI KPI
Studi Fenomenologi Komunikasi Sosial Dalam Komunitas Pengamen Angklung Muslim di Kota Pekalongan
Dalam sebuah fenomena hampir semua pengamen jalanan mengaku beragama Islam, namun tidak cukup banyak dari mereka yang memahami sikap keberagamaan dan masih banyak yang menyimpang dari ajaran agama Islam. Banyak dari mereka belum secara utuh memiliki kesadaran dan rasa tanggungjawab dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang makhluk yang beragama dan makhluk sosial. Dalam realitas fenomena sosial terdapat sebuah komunitas pengamen angklung muslim di Kota Pekalongan yang mampu berusaha membangun adaptasi sosial dan hubungan baik dengan masyarakat, melalui pendekatan sosial. Dari sebuah fenomena tersebut kemudian muncullah sebuah pokok permasalahan yang selanjutnya di breakdown menjadi sebuah pertanyaan penitian yakni bagaimana strategi dan proses komunikasi sosial komunitas pengamen angklung muslim di Kota Pekalongan. Untuk menggali lebih dalam pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi dengan metode fenomenologi Alfred Schutz, yang bertujuan untuk mengetahui strategi dan proses komunikasi sosial dalam komunitas pengamen angklung muslim di Kota Pekalongan melalui tiga tahapan, proses pemahaman, konstruksi realitas dan interpretasi. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif lapangan, dengan teknik pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sumber data primer dan data sekunder. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis reduksi data yang dikemukakan oleh Miles dan Hubberman dengan melakukan pengumpulan data, mereduksi dan menelaah data, yang selanjutnyadisajikan dalam bentuk naratif dan yang terakhir penulis dapat menarik kesimpulan dari analisi tersebut. Adapun hasil penelitian penulis menunjukan bahwa dalam realitas fenomena komunitas pengamen angklung muslim di Kota Pekalongan cukup sukses dalam membangun adaptasi sosial dengan masyarakat setempat melalui beragam strategi. Dalam prosesnya komunitas pengamen angklung Wolulas Nada menggunakan strategi pendekatan interaksi sosial, kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat, kemampuan pengendalian diri baik dari segi berpakaian dan bertutur kata, dan dengan sering mengikuti pengajian di lingkungan tempat tinggal dari masing-masing anggota, serta menunjukan sikap saling menghormati akan norma dan etika yang digunakan dalam lingkungan tersebut. Disamping itu, komunitas pengamen angklung muslim di Kota Pekalongan sukses mencapai tujuannya dalam memberikan dan mengembalikan citra pengamen jalanan melalui perannya sebagai komunitas seniman jalanan.
22SK2234057.00 | SK KPI 22.057 QOT s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain