SKRIPSI KPI
Analisis Framing Berita Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Boarding School Yayasan Pendidikan dan Sosial Manrul Huda Pada Media Online Kompas.Com dan Republika.com.id
Kasus kekerasan seksual yang terjadi di Boarding School Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda menjadi bahan sorotan seluruh masyarakat Indonesia. Kasus kekerasan seksual tersebut telah menelan lebih dari satu korban, ditambah lagi kasus tersebut terjadi di tempat yang seharusnya steril dari tindakan kekerasan seksual dan bisa dibilang lingkungan kedua bagi anak, selain lingkungan keluarga. Kasus tersebut kini telah menjadi pekerjaan rumah bagi pihak kepolisian dan pemerintah khususnya Kemendikbud dalam menjalankan sistem pendidikan di Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui Bagaimana Framing media Kompas.com dan Republika.co.id dalam pemberitaan kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Boarding School Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda? Dan bagaimana kecenderungan media Kompas.com dan Republika.co.id terhadap pemberitaan kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Boarding School Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda. Dari latar belakang di atas dapat digunakan untuk menerapkan pengetahuan supaya tidak ada kesalahpahaman saat mengamati sebuah berita melalui media. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada media Kompas.com dan Republika.co.id edisi, 9, 10, 11 Desember 2021 yaitu teks berita kekerasan seksual terhadap anak di Boarding School Yayasan Pendidikan dan Sosial Manarul Huda pada media Kompas.com dan Republika.co.id. Dalam menganalisis permasalahan ini, metode yang digunakan penelitian adalah metode analisis framing Fobert N Entman. Model analisis framing Robert N Entman dibagi menjadi empat konsep yaitu, Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnoses Causes (memperkirakan penyebab masalaah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral), Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian) Hasil penelitian menunjukkan Kompas.com berasumsi bahwa sekolah milik Herry Wirawan tersebut merupakan sebuah pesantren kemudian kompas melihat bahwa pelaku memperdayai korban dengan iming-iming biaya pesantren hingga sekolah gratis untuk melancarkan aksinya dengan kejadian tersebut para xiv korban dan orangtuanya menerima rencana program trauma healing dan dampingan psikolog.. Sementara Republika.co.id mengklarifikasi jika pelaku bukan pengasuh pesantren dan bernaung bukan di pesantren hal ini sangat mencemari nama pondok pesantren fitnah yang keji. Atas kejadian tersebut kemenag mengambil sikap yaitu mencabut izin dari lembaga pendiddikan.
22SK2234041.00 | SK KPI 22.041 RAH a | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain