SKRIPSI KPI
Pola Komunikasi KIAI Kepada Santri Dalam Percepatan Hafalan Al-Qur'an di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Desa Sedayu Kecamatan Bandar Kabupatyen Batang
Pondok pesantren merupakan tempat untuk mengajarkan dan menimba ilmu agama islam, dalam kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren terjadi proses komunikasi antara kyai dan santri. Untuk menunjang keberhasilan penghafalan al-qur’an diperlukannya komunikasi yang baik antara kyai dan santri dalam proses hafalan al-qur’an di Pondok Pesantren Nurul Desa Sidayu Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Agar terwujudnya hal tersebut dibutuhkan ikatan komunikasi yang baik antara kyai dan santri dengan menggunakan beberapa pola komunikasi dan metode pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui bagaimana kemampuan santri dalam menghafal serta bagaimana pola komunikasi kyai kepada santri dalam percepatan hafalan al-qur’an di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Desa Sidayu Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Manfaat penelitian secara praktis berupa faedah yang secara langsung dapat dipetik untuk pihak-pihak terkait yaitu memberikan sumbangan pemikiran tentang pola komunikasi kiai dengan santri percepatan hafalan bagi para santri, baik kepada pembaca maupun pihak lembaga, Pondok Pesantren Nurul Hidayah Desa Sidayu Kecamatan Bandar Kabupaten Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian berdasarkan teori kognitif sosial albert bandura. Bandura mengungkapkan bahwa ada empat siklus yang saling terkait dalam pemanfaatan mendemonstrasikan dalam pembelajaran, lebih spesifik nya: interaksi perhatian, interaksi pemeliharaan, pembentukan perilaku dan motivasi. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 29 santri yang fasih dalam melafalkan al-qur’an, 37 santri yang tidak terlalu fasih (sedang), dalam melafalkan al-qur’an dan 9 santri belum bisa melafalkan al-qur’an. Kecepatan santri ketika menghafal selama seminggu terdapat 24 santri yang dapat cepat menghafalkan, dan 34 santri yang kecepatannya sedang, dan ada juga 17 santri yang tidak bisa menghafalkan dalam seminggu. Sedangkan pola komunikasi yang dilakukan oleh kyai kepada santri yang hafalan al-qur’an adalah menggunakan pola komunikasi roda dan pola komunikasi bintang. Pola komunikasi roda yaitu kyai dengan memberikan motivasi kepada santri untuk menghafal melalui kegiatan kajian al-qur’an. Sedangkan pola komunikasi bintang dalam proses belajar mengajar terdapat timbal balik, dimana kyai memberikan materi dan santri memberikan pertanyaan terkait hal yang belum dipahami santri.
22SK2234039.00 | SK KPI 22.039 NIN p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain