SKRIPSI HKI
Pemilihan Pasangan Hidup Berbasis Berkah Kyai di Pondok Pesantren Al-Masyhad Manbaul Falah Wali Sampangan Pekalongan dalam Perspektif Hukum Islam
Pemilihan pasangan hidup dalam sebuah pernikahan penting untuk dilakukan, oleh karena itu harus dilakukan secara hati-hati, selektif dan tidak sembarangan. Bagi sebagian santri, melibatkan seorang kyai dalam memilih calon pasangan hidup perlu untuk dilakukan. Mengingat peran kyai berperan sebagai pembimbing spiritualitas dalam hidupnya. Opini kyai sebagai sosok manusia yang mampu mendatangkan keberuntungan dan keberkahan dalam hidup menjadi salah satu alasan pelibatan kyai dalam pemilihan pasangan hidup santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis praktik pemilihan pasangan hidup berbasis berkah kyai yang dilakukan oleh santri pondok pesantren Al-Masyhad Manbaul Falah Wali Sampang Pekalongan menurut hukum Islam. Dengan demikian, penelitian ini mampu menjadi sumber keilmuan baru serta bahan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan yang sama.
Kajian penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan dengan pendekatan antropologi-normatif, yang mana bertujuan untuk mengetahui budaya santri sebagai subjek hukum terkait praktik pemilihan pasangan hidup berbasis berkah kyai ditinjau dari perspektif hukum Islam.
Hasil penelitan ini menunjukan bahwa (1) Pemilihan pasangan hidup berbasis berkah kyai di Pondok Pesantren Al-Masyhad Manbaul Falah Wali Sampang Pekalongan lebih menekankan pada kesamaan latar belakang pendidikannya, yaitu sama-sama dari kalangan pesantren. Walaupun beberapa diantaranya juga mempertimbangkan poin kecantikan, nasab dan saling mencintai dalam memilih pasangan hidupnya. Adapun sistem pemilihan pasangan hidup dengan melibatkan seorang kyai dilakukan dalam tiga model bentuk pelibatan, yaitu bimbingan pra-nikah, ridha kyai dan dipilihkan oleh kyai. (2) Praktik pemilihan pasangan hidup berbasis berkah kyai di pondok pesantren al-Masyhad Manbaul Falah Wali Sampang itu pada hakikatnya sudah memenuhi tuntutan syariat, yang mana santri lebih memprioritaskan poin agama dalam memilih pasangan hidupnya. Akan tetapi, prinsip berkah kyai berupa keterlibatan kyai dalam pemilihan pasangan hidup santri seharusnya bukan sebagai pengambil keputusan dalam memilih pasangan hidup, karena pada hakikatnya orang yang hendak menikahlah yang mempunyai hak lebih besar untuk memilih dan menentukan calon pasangan hidupnya, dibanding dengan walinya apalagi kyainya.
Kata Kunci : Pemilihan Pasangan Hidup, Santri, dan Berkah Kyai.
22SK2211090.00 | SK HKI 22.090 HID p | My Library (Lantai.3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain