SKRIPSI HKI
Pencatatan Nikah dalam Pandangan KYAI NU Kabupaten Pekalongan (Perspektif Maslahah)
Pencatatan nikah menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan. Pada realitanya masih banyak masyarakat yang menikah tanpa dicatatkan khususnya di Kabupaten Pekalongan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pencatatan nikah. Sedangkan pemahaman masyarakat Kabupaten Pekalongan terhadap pencatatan nikah tidak lepas dari pandangan tokoh masyarakat yang mereka yakini salah satunya adalah Kyai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pandangan Kyai NU Kabupaten Pekalongan tentang pencatatan nikah ditinjau dari perspektif maslahah dan faktor yang melatarbelakangi perbedaan pandangan Kyai NU Kabupaten Pekalongan tentang pencatatan nikah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian field research dan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pandangan Kyai NU Kabupaten Pekalongan tentang pencatatan nikah. Kyai yang mengharuskan pencatatan nikah dan kyai yang menganjurkan pencatatan nikah. Kyai NU Kabupaten Pekalongan yang menganjurkan pencatatan nikah lebih condong melihat pernikahan dari sisi sah atau tidaknya sebuah pernikahan. Berbeda dengan Kyai NU yang mengharuskan pencatatan nikah, yang tidak hanya memandang pernikahan dari sisi keabsahan nikah tetapi juga mementingkan ketaatan hukum negara. Sehingga perncatatan nikah merupakan sebuah kemaslahah baik maslahah al-‘ammah, maslahah khassah, dan maslahah juz’iyah. Kemudian faktor yang melatarbelakangi perbedaan pandangan Kyai NU Kabupaten Pekalongan adalah faktor sosial, pemahaman agama dan faktor pendidikan
22SK2211041.00 | SK HKI 22.041 NAD p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain