SKRIPSI IAT
Tradisi Pemberian Sanad Qiro'ah Al-Qur'an (Studi pada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Salafiyah Syafi'iyah Proto dan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Bojong)
Hasil penelitian menunjukkan pertama, tradisi pemberian sanad qiro’ah al-Qur’an yang berlaku di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Salafiyah Syafi’iyah Proto, diberikan kepada santri yang telah hafal 30 juz dan bisa disimak secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan yang telah di terapkan oleh pondok. Sementara di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Bojong tradisi ini belum berlaku dengan alasan santri yang bermukim di pondok hidayatul mubtadi-ien tidak hanya mondok saja akan tetapi disambi dengan kuliah. Jadi, apabila kuliahnya sudah selesai maka tidak melanjutkan mondoknya. Hal ini yang menyebabkan santri belum pernah ada yang menerima sanad dari pengasuh pondoknya. Kedua, hambatan dalam menghafal al-Qur’an di pondok tersebut seringnya tidak bisa mengatur waktu dengan baik, dan metode yang digunakan seringkali tidak sesuai dengan kapasitas santri dalam menghafal. Hal demikian menjadi penghambat santri dalam menghafal al-Qur’an.
22SK2231003.00 | SK IAT 22.003 FAJ t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain