SKRIPSI PAI
Implementasi Metode Syawir (Diskusi) Dalam Mengembangkan Aspek Kognitif Santri Pondok Pesantren Al-Utsmani Desa Gejlig Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan
Kata Kunci : Metode Syawir (Diskusi), Aspek Kognitif, Pondok Pesantren
Penelitian ini melalui pengamatan secara langsung mengenai metode syawir (diskusi) di Pondok Pesantren Al-Utsmani Desa Gejlig Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Pondok Pesantren Al-Utsmani menerapkan beberapa metode pembelajarannya sama dengan metode pembelajaran pesantren yang lain antara lain penerapan metode syawir (diskusi) yang disebabkan karena masih banyak santri yang memiliki perbedaan makna serta murod dalam memahami kalimat yang ada dalam kitab. Adanya penerapan syawir santri dapat memunculkan ide-ide baru dengan pemikiran-pemikiran yang dilandasi dengan argumentasi ilmiah. Penerapan dari pelaksanaan metode syawir (diskusi) dapat mengembangkan aspek kognitif santri.
Rumusan masalah penelitian ini adalah : 1) Bagaimana implementasi metode syawir (diskusi) santri pondok pesantren Al-Utsmani sebagai upaya mengembangkan aspek kognitif santri 2) Apa dampak implementasi metode syawir (diskusi) di Pondok Pesantren Al-Utsmani 3) Apa saja hambatan dari implementasi metode syawir (diskusi) di Pondok Pesantren Al-Utsmani. Tujuan Penelitian ini adalah : 1) Untuk mendeskripsikan implementasi metode syawir (diskusi) di Pondok Pesantren Al-Utsmani sebagai upaya mengembangkan aspek kognitif santri 2) Untuk mendeskripsikan dampak implementasi metode syawir (diskusi) di pondok pesantren Al-Utsmani. 3) Untuk mendeskripsikan hambatan dari implementasi metode syawir (diskusi) di pondok pesantren Al-Utsmani. Kegunaan Penelitian ini secara teoritis untuk menambah wawasan maupun pengetahuan ilmu pendidikan khususnya mengenai metode pembelajaran syawir yang diterapkan di pondok pesantren serta menjadi bahan pertimbangan dan studi pendidikan bagi pengembang pendidikan untuk meningkatkan kreativitas dalam membuat inovasi-inovasi baru dalam proses pembelajaran khususnya mengenai implementasi metode syawir dalam mengembangkan aspek kognitif santri di Pondok Pesantren, serta kegunaan secara praktis yaitu bahan evaluasi serta referensi terhadap implementasi metode syawir (diskusi) dalam pelaksanaan secara berkelanjutan dengan sebaik-baiknya, bahan evaluasi mengenai implementasi metode syawir (diskusi) serta sebagai bahan refleksi dalam mengembangkan penerapan metode syawir (diskusi) menjadi lebih baik, memperoleh pengalaman dan meningkatkan wawasan mengenai implementasi metode syawir (diskusi) dalam mengembangkan aspek kognitif santri di Pondok Pesantren.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer dari penelitian ini adalah pengasuh, ustadz atau ustadzah dan santri-santri pondok pesantren Al-Utsmani. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah teori dan referensi yang berhubungan dengan tema dan data peneliti, dokumen serta literatur-literatur yang relevan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, serta observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Metode syawir (diskusi) merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus diikuti oleh semua santri pondok pesantren Al-Utsmani dengan santri bermusyawarah pelajaran bersama teman-teman.Kegiatan yang ada dalam penerapan syawir (diskusi) adalah diskusi mengenai pelajaran-pelajaran untuk madrasah diniyah keesokan harinya, perwakilan santri dalam masing-masing kelompok membacakan makna yang telah dibacakan oleh guru kemudian menterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan menjelaskan ke teman-temannya, adanya proses tanya jawab antara satu santri dengan santri lainnya serta bantahan-bantahan ilmu. Adanya metode syawir (diskusi) dimaksudkan agar santri mau belajar bersama secara berkelompok serta menambah dalam segi keakraban dengan teman-teman sehingga menimbulkan dampak positif yang dirasakan oleh santri. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya metode syawir (diskusi) pengetahuan atau segi kognitif santri bisa meningkat karena terbiasa mengasah pelajaran, selain itu dalam segi afektif seperti melatih rasa tanggung jawab serta belajar bersosialisasi atau berbicara didepan banyak orang bisa dikembangkan, selain segi kognitif serta afektif santri berubah, dari segi psikomotorik juga mengalami perubahan yang lebih baik. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan syawir sebagai tantangan yang harus dihadapi, namun adanya hambatan tersebut sebagai tolak ukur bahan evaluasi penerapan syawir (diskusi).
22SK2221109.00 | SK PAI 22.109 AFI i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain