SKRIPSI PAI
Analisis Faktor Kedisiplinan Santri Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Rowolaku Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan
Kata Kunci : Kedisiplinan Santri, Pondok Pesantren
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang eksistensinya masih diakui masyarakat sampai saat ini dengan sistem asrama dimana santri-santrinya menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dan kepemimpinan seorang atau beberapa orang Kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, pesantren mempunyai tujuan yang dirumuskan dengan jelas sebagai acuan program-program pendidikan yang diselenggarakannya. Tujuan didirikan pondok pesanten pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum, membimbing para santri untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh di tengah masyarakat. Sedangkan tujuan khusus yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang ahli agama serta mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Rumusan Permasalahan yaitu: “(1) Bagaimana bentuk penerapan kedisplinan santri di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan? (2) Faktor apakah sajakah yang mempengaruhi kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan?.” Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) Bagaimana bentuk penerapan kedisplinan santri di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan? (2) Faktor apakah sajakah yang mempengaruhi kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan?
Pendekatan dan jenis penelitian jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu mengkaji Analisis Faktor Kedisiplinan Santri Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Rowolaku Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian secara langsung terhadap objek dan dikumpulkan data-data konkret sesuai dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian, di mana tujuan ini penelitian ini adalah untuk mempelajari secara intensif latar belakang, interaksi lingkungan yang terjadi pada satu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga atau komunitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penerapan kedisiplinan santri di pondok pesantren Bustanul Mansuriyah yang pertama yaitu shalat berjama’ah, dari kedisiplinan shalat berjama’ah ini maka akan berdampak pada kedisiplinan dalam hal lainnya. Yang kedua adalah mengatur waktu, baik waktu belajar maupun waktu tidur, hal ini didukung dengan adanya peraturan pengumpulan handphone ketika pukul 17.00-21.00 dan pukul 22.00-06.00 atau setelah selesai mengaji Al-Qu’an. Yang ketiga adalah kegiatan ta’lim yang mempelajari kitab-kitab seperti ta’lim muta’alim, kitab tafsir jalalain dan kitan kasyifatus syaja. Pada pembahasan-pembahasan kitab tersebut diselipkan nasehat-nasehat dari ustadz yang mengajar, dengan sedikit menyindir para santri mengenai kedisiplinan santri, agar santri sadar dengan apa yang telah dilakukan apakah sudah mematuhi peraturan atau sebaliknya. Dan yang keempat yaitu Deresan Al-Qur’an dilaksanakan secara berkelompok, dikelompokan sendiri-sendiri dari santri kelas bawah, kelas tengah dan kelas atas. Pada kegiatan ini santri juga di absen oleh pengurus, ini merupakan bentuk antisipasi dari pengurus, supaya santri dapat melaksanakan kegiatan deresan sesuai dengan kelasnya, dan mengikuti kegiatan dengan tertibAdapun faktor yang mempengaruhi kedispilinan santri Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah, faktor pertama yaitu kesadaran yang timbul dari dalam diri santri itu sendiri. Faktor yang kedua adalah semangat, kekompakan dan tauladan dari jajaran dewan pengurus pondok.. Ketika pengurus mampu menjadi teladan yang baik maka disana akan timbul kewibawaan, sehingga para santri pun akan segan untuk melanggar berbagai peraturan. Faktor yang ketiga adalah faktor teman atau pergaulan. Faktor ini mungkin bukan menjadi faktor utama, namun sebagian orang akan mudah terpengaruh pergaulan yang ada di sekitarnya. Faktor yang ke empat adalah penggunaan handphone. Sebagian dari kita banyak yang terlena akibat terlalu senang bermain handphone. Maka dari itu dengan adanya peraturan handphone di kumpulkan pada pukul 17.00-21.00 dan pukul 22.00-06.00 semua santri diharapkan dapat mengontrol penggunaan handphone sehingga lebih bisa disiplin dan mengatur waktu.
22SK2221071.00 | SK PAI 22.071 AMI a | My Library (Lantai.3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain