SKRIPSI HKI
Perspektif Ulama NU dan Muhammadiyah Kota Pekalongan Tentang Kesetaraan Hubungan Seksual daam QS Baqarah Ayat 223
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan studi yang digunakan penulis yaitu studi
komperatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari
Ulama NU dan Muhammadiyah di Kota Pekalongan denganteknik wawancara.
Data sekunder yang digunakan adalah buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu
yang terkait dengan tema dan dipilih dengan teknik dokumentasi. Sedangkan data
dianalisis dengan teknik analisis secara deskriptif.
Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa Pandangan Ulama NU dan Ulama
Muhammadiyah berpendapat sama. Di mana Kesetaran hubungan seksual dalam
Q.S Al-Baqarah ayat 223 ini Ulama NU dan Muhammadiyah berpendapat bahwa
masalah seks dalam kehidupan pernikahan memiliki hak dan kewajiban yang timbal
balik antara suami dan isteri, maka kesetaraan hubungan seksual dalam pandangan
Ulama NU dan Ulama Muhammadiyah yaitu dimana suami dan istri memiliki hak
dan kewajiban tersendiri sebagaimana hak suami menafkahi istri dan kewajiban
istri melayani suami. Akan tetapi dalam masalah hubungan seksual diantara kedua
nya harus saling bermuasyarah bil mar’uf. Sedangkan Metode istinbath hukum
yang digunakan oleh Ulama NU dan Muhammadiyah itu sama. Di mana kedua nya
menggunakan metode istinbath dengan sumber Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi
dengan cara perluasan makna muasyarah bil mar’uf sebagai prinsip dasar untuk
kesalingan antaran suami dan isteri dalam masalah hubungan seksual dengan cara
yang baik dan mengikuti larangan-larangan Allah serta batasan-batasan yang sudah
ditetapkan oleh Allah SWT dan hadits dari Anas bin Malik RA yang menjelaskan
xiii
bahwa suami dan isteri dalam masalah hubungan seksual harus sama-sama
menikmati atau sampai syahwat nya terpenuhi keduanya.
22SK2211006.00 | SK HKI 22.006 BAH p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain